Kabupaten Katingan Kalteng Belajar Penanganan Budaya ke Sleman

  • home //
  • Kabupaten Katingan Kalteng Belajar Penanganan Budaya ke Sleman
Admin 2017-03-09 09:13:45

Kabupaten Katingan Kalteng Belajar Penanganan Budaya ke Sleman

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah Drs. Mido S. Mahar yang didampingi Kepala Bidang Pemuda Hamlin, S.Pd mengunjungi Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Kamis 9 Maret 2017. Kunjungan tersebut diterima oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, SH, MHum yang didampingi oleh Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan Prasarana Kebudayaan Wasita, SS, MAP, Kepala Bidang Peninggalan Budaya dan Nilai Tradisi Drs. Siswanto dan Kepala Seksi Pengembangan Kesenian Arif Bowo Laksono, S.Sn

 

Mido mengatakan bahwa pihaknya tertarik dengan potensi yang dikembangkan Kabupaten Sleman, diantaranya potensi kebudayaan, pariwisata, pendidikan, pemuda dan olah raga. Kekayaan potensi yang dimiliki Kabupaten Sleman tentunya diolah melalui strategi program dan kegiatan untuk optimalisasi pengembangan potensi tersebut. Intinya pihaknya kedepannya akan mengagendakan untuk belajar lebih banyak ke Kabupaten Sleman untuk mengembangkan kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga.

 

Dalam kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman mengatakan bahwa paradigm pembangunan kebudayaan di Kabupaten Sleman lebih diarahkan untuk pembangunan karakter atau “character bulding” dan penanaman tata nilai budaya Jawa yang addiluhung. Dengan demikian diharapkan tata nilai budaya Jawa tidak sekedar menjadi bahan pembicaraan ataupun diskusi akan tetapi yang lebih esensial adalah implementasi tata nilai yang terinternalisasi dalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat.

 

Apabila implementasi tata nilai telah terinternalisasi maka akan terwujud kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang berbudaya. Sehingga tidak ada lagi perilaku yang menyimpang dari kaidah-kaidah sosial kemasyarakatan yang berdampak negatif terhadap tatanan budaya ketimuran. Orang yang paham tentang nilai-nilai budaya tidak akan melakukan hal yang menyimpang atau melanggar aturan sehingga kedepannya diharapkan masyarakat Sleman menjadi masyarakat yang berbudaya. Masyarakat yang berbudaya akan merasa malu jika melakukan tindakan yang merugikan orang lain, membuang sampah sembarangan, melakukan vandalism ataupun melanggar aturan lalu lintas. Dari hal-hal kecil seperti itulah yang menggambarkan apakah pelakunya tergolong orang yang berbudaya atau tidak.