Kapanewon Cangkringan Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (Lomba Cipta Tari) Tingkat Kabupaten Tahun 2023
- home //
- Kapanewon Cangkringan Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (Lomba Cipta Tari) Tingkat Kabupaten Tahun 2023
Kapanewon Cangkringan Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (Lomba Cipta Tari) Tingkat Kabupaten Tahun 2023
Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta mensosialisasi tata nilai budaya melalui seni pertunjukan sesuai dengan yang diamatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman kembali melaksanakan Festival Kebudayaan Yogyakarta (Lomba Cipta Tari) Tingkat Kabupaten Tahun 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan 11 November 2023 di Wana Jonggol, Wukirsari, Cangkringan.
Ketiga dewan juri yang terdiri dari Hendra Supadma, S.Sn., Agus Sukina, S.Sn., dan Yosef Adityanto Aji, M.Sn memutuskan dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (Lomba Cipta Tari) Tingkat Kabupaten Tahun 2023, Kontingen dari Kapanewon Cangkringan dengan judul “Jayashree” mampu menyisihkan kontingen lain dan memperolah nilai 1.010. Menyusul Penyaji Terbaik II adalah Kapanewon Moyudan dengan judul "Hamemayu Batik Parijotho" dan memperoleh nilai 1.009, untuk Penyaji Terbaik III adalah Kapanewon Kalasan dengan judul "Laksman" dan memperoleh nilai 998.
Sedangkan untuk Penyaji Terbaik IV diraih oleh Kapanewon Pakem dengan judul "Sinepar" dan memperoleh nilai. Penyaji Terbaik V diraih oleh Kapanewon Mlati dengan judul "Gurat Parijotho" dan memperoleh nilai 981. Selanjutnya untuk Penyaji Terbaik VI diraih oleh Kapanewon Ngaglik dengan judul "Nglembar Kamulyan " dan memperoleh nilai 959.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dan kreativitas dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.
Ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.