Kapanewon Mlati Menjadi Penyaji Terbaik dalam Gelar Seni Dolanan Anak Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
- home //
- Kapanewon Mlati Menjadi Penyaji Terbaik dalam Gelar Seni Dolanan Anak Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
Kapanewon Mlati Menjadi Penyaji Terbaik dalam Gelar Seni Dolanan Anak Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman kembali melaksanakan Gelar Budaya Jogja (Gelar Seni Dolanan Anak) Tingkat Kabupaten Tahun 2023 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman kembali melaksanakan Gelar Budaya Jogja (Gelar Seni Dolanan Anak) Tingkat Kabupaten Tahun 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari tanggal 18 s.d 19 November 2023 di Embung Senja, Tirtoadi, Mlati.
Ketiga dewan juri yang terdiri dari Tri Yuliyanti Setyasari, S.Sn, Drs. Wahyudi Purnomo, dan Hendra Supadma, S.Sn memutuskan dalam Gelar Budaya Jogja (Gelar Seni Dolanan Anak) Tingkat Kabupaten Tahun 2023, Kontingen dari Kapanewon Mlati dengan judul “Endahe Kekancan” mampu menyisihkan kontingen lain dan memperolah nilai 816. Menyusul Penyaji Terbaik II adalah Kapanewon Pakem dengan judul "Gegojegan" dan memperoleh nilai 787, untuk Penyaji Terbaik III adalah Kapanewon Moyudan dengan judul "Gumyak Ing Wengi" dan memperoleh nilai 778.
Sedangkan untuk Penyaji Terbaik IV diraih oleh Kapanewon Kalasan dengan judul "Guyub Rukun" dan memperoleh nilai 772. Penyaji Terbaik V diraih oleh Kapanewon Sleman dengan judul "Sayuk" dan memperoleh nilai 760. Selanjutnya untuk Penyaji Terbaik VI diraih oleh Kapanewon Ngaglik dengan judul "Gegayuhanku" dan memperoleh nilai 756.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dan kreativitas dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.
Ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.