Bangunan Pesanggrahan Hargopeni
- home //
- Bangunan Pesanggrahan Hargopeni
Bangunan Pesanggrahan Hargopeni
Bangunan Pesanggrahan Hargopeni merupakan salah satu dari cagar budaya di Kabupaten Sleman sesuai dengan keputusan Bupati Sleman Nomor 6.13/Kep.KDH/A/2019 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2019, yang harus dilindungi, dijaga kelestarian, dan keasliannya seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lokasi Pesanggrahan Hargopeni terletak di Jalan Siaga, Padukuhan Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman.
Pesanggrahan Hargopeni merupakan bangunan milik Kadipaten Pakualama, yang memiliki gaya arsitektur New Indies Style (Gaya Indis Baru) yang merupakan pencampuran antara gaya arsitektur modern yang sendang berkembang di Belanda. Pada awalnya bangunan Pesanggrahan Hargopeni adalah bangunan rumah tinggal milik Keluarga Kadipaten Pakualaman, yang didirikan sekitar tahun 1930an. Bangunan tersebut juga pernah digunakan untuk tempat menginap delegasi dari Australia saat Perundingan Komisi Tiga Negara 13 Januari 1948. Selain itu pada saat Agresi Militer II, bangunan Pesanggrahan Hargopeni menjadi camp tawanan perang (internir) Belanda dengan arsitektur tradisional Nusantara untuk menyesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia.
Detail bangunan Pesanggrahan Hargopeni adalah ornamen pada bungunan bergaya Art Nouveau, yang terdapat pada kaca patri bermotif flora pada kaca jendela dan pintu, memiliki atap limaan dan atap payung dengan penutup genteng tipe kodhok dan hiasan nok acroterie dengan penangkal petir, serta tembok bagian bawah terdapat hiasan kerikil dan hiasan batu belah atau rubble wall pada dinding bagian luar.
Bangunan Pasanggrahan Hagopeni juga memiliki nilai penting dari sisi sejarah, hal tersebut dikarenakan pernah digunakan untuk tempat menginap delegasi dari Australia saat Perundingan Komisi Tiga Negara 13 Januari 1948 dan pernah menjadi camp tawanan (internir) dimasa Agresi Militer II. Selain itu bangunan Pasanggrahan ini juga memiliki nilai penting dari sisi kebudayaan dan ilmu pengetahuan, karena dapat menjadi sarana untuk memahami kegiatan di masa lalu dan gaya arsitektur New Indies Style (Gaya Indis Baru). Nilai- nilai penting yang dimiliki menjadi urgensi untuk disampaikan dan disosialisasikan kepada generasi penerus. Beberapa hal yang perlu disampaikan atau sebagai transfer of knowledge adalah terkait dengan aspek pembelajaran untuk mengetahui (learn to know) baik yang terkait kognitif dan efektif. Hal itu untuk menggugah kesadaran kesejahteraan, rasa bangga, rasa memiliki dan kepedulian kepada aspek sejarah budaya bangsa. (dv)