Bangunan Puskesmas Mlati II
- home //
- Bangunan Puskesmas Mlati II
Bangunan Puskesmas Mlati II
Bangunan Puskesmas Mlati II merupakan salah satu dari cagar budaya di Kabupaten Sleman yang harus dilindungi, dijaga kelestarian dan keasliannya seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lokasi Puskesmas Mlati II secara administratif terletak di Padukuhan Cabakan, Sumberadi, Mlati, Sleman.
Pada awalnya bangunan Puskesmas Mlati II merupakan bangunan rumah sakit pembatu milik Rumah Sakit Petronella yang saat ini adalah Rumah Sakit Bethesda, yang dibuka sejak tahun 1929. Pada saat itu untuk memperluas pelayanan maka membuka rumah sakit pembatu di bangun di titik pusat keramaian yang lumayan jauh dari rumah sakit pusat. Rumah sakit pembatu ini sempat ditutup tahun 1935 karena adanya krisis malaise. Sesudah kemerdekaan pengelolaan dari Puskesmas Mlati II ini diserahkan kepada pemerintahan.
Bangunan Puskesmas Mlati II memiliki ciri arsitektur Indis yang ditandai dengan langit-langit dan jendela yang tinggi, memiliki beranda depan dan belakang, denah simetris serta memiliki bangunan tambahan di samping kanan kiri bangunan induk. Di dalam bangunan induk ini memiliki beberapa ruang yaitu ruang perpustakaan, ruang kepala puskesmas, ruang bagian keuangan, ruang jaga, kamar mandi, ruang pelayanan psikologi, ruang pelayanan gizi dan ruang pelayanan fisioterapi. Bangunan disamping kanan terdiri dari delapan ruang periksa, ruang rekam medis, ruang VK laktasi, toilet, ruang farmasi, ruang laboratorium, dan ruang kespro. Sedangkan bangunan disamping kiri terdiri dari ruang staf tata usaha, gudang peralatan, arsip, gudang, dapur, ruang laundry, dan genset.
Bangunan Puskesmas Mlati II memiliki nilai penting sebagai bagi sejarah karena berkaitan dengan sejarah pelayanan kesehatan oleh zending pada masa kolonial. Bangunan Puskesmas Mlati II juga memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan yang merupakan sumberdaya budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obyek yang potensal untuk di teliti dan dikaji lebih lanjut karena bangunan ini memiliki gaya arsitektur kolonial yang khas dan tingkat keasliannya masih tinggi terlebih jika dikaji dalam ilmu arsitektur dan arkeologi. (dv)