Candi Banyunibo

Admin 2021-06-04 13:46:36

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo merupakan salah satu cagar budaya di Kabupaten Sleman yang harus dilindungi, dijaga kelestarian dan keasliannya seperti yang telah diamanatkan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Candi Banyunibo terletak di Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Candi Banyunibo ditemukan kembali dalam keadaan runtuh, oleh karena itu  sejak bulan November 1940 sampai dengan Mei 1942 dilakukan penelitian yang berhasil menyusun kembali bagian atap dan pintu candi. Pemugaran pada tahap pertama  sejak penelitian tahun 1940 sampai tahun 1962 berhasil menyelesaikan soubasement, kaki candi, tubuh candi, serta pagar sisi utara. Pemugaran Candi Banyunibo tahap kedua mulai tahun 1976 sampai dengan tahun1978, dengan sasaran atap candi. Candi Banyunibo diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio Direktur Jenderal Kebudayaan pada tanggal 4 Desember 1979.

Candi Banyunibo terdiri dari 1 buah bangunan induk dan 6 (enam) buah candi perwara yang terdiri dari 3 (tiga) buah candi perwara Selatan dan 3 (tiga) buah perwara Timur. Candi induk Banyunibo menghadap ke arah Barat, pada bagian kiri dan kanan tangga terdapat pipi tangga yang terdapat pahatan tokoh – tokoh yang belum dapat diketahui identitasnya. Pada bagian ambang pintu masuk, terdapat hiasan kalamakara, sedangkan pada bagian ujung pipi tangga terdapat hiasan makara yang berakhir dengan relief seekor singa.

Tubuh candi berbentuk tambun dan pada bagian dinding sebelah Selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak, sedangkan relief di dinding Utara menggambarkan seorang pria dalam posisi duduk.  Sedangkan kaki Candi Banyunibo pada masing-masing sisinya dibagi menjadi beberapa bidang/panel yang berisi hiasan berupa tumbuh – tumbuhan yang keluar dari pot – pot bunga, yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan. Selain itu di atas kaki candi terdapat selasar tanpa pagar langkan yang berfungsi sebagai jalan untuk mengelilingi candi. Kedua relief tersebut menggambarkan Hariti, dewi kesuburan dalam agama Budha, dan Vaisravana (suaminya). Di sisi dalam dan luar terdapat relief tokoh Kuwera.

Di dalam tubuh candi terdapat bilik yang berukuran 6,875 x 4,5 m. Bagian dinding candi terdapat jendela-jendela yang diatas dengan pilaster. Atap Candi Banyunibo bagian bawah berbentuk daun bunga padma (ghanta) yang diatasnya diletakkan puncak atap berbentuk stupa terdiri dari prasadhaharmika, dan yasti. Hal tersebut menunjukkan bahwa Candi Banyunibo berlatar belakang agama Budha. (dv)