Candi Gebang
- home //
- Candi Gebang
Candi Gebang
Candi Gebang merupakan salah satu dari cagar budaya di Kabupaten Sleman sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 14.7/Kep.KDH/A/2017 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman, yang harus dilindungi, dijaga kelestarian dan keasliannya seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lokasi Candi Gebang secara administratif terletak di Gebang, Wedomartani, Ngaglik, Sleman. Candi Gebang berlatar belakang agama Hindu.
Candi Gebang ditemukan pada bulan November tahun 1936, pada awalnya yang ditemukan arca Ganesha. Dari hasil penggalian menemukan reruntuhan bangunan yang terdiri dari atap candi, sebagian kecil tubuh, dan sebagian kaki yang masih utuh. Selanjutnya dari temuan yang ada dilakukan penyusunan percobaan, meskipun bagian tubuh banguan banyak digunakan batu penggantidan pemugaran Candi Gebang dilaksanakan tahun 1937 sampai dengan 1939, yang dipimpin oleh Prof DR Ir. V.R Van Romondt.
Bangunan Candi Gebang menghadap ke arah timur. Di dalam bangunan Candi Gebang terdapat Yoni. Di kanan - kiri pintu masuk terdapat relung dengan arca Nandiswara, sedangkan relung yang berisi Mahakala arcanya sudah tidak ada. Relung di sisi utara untuk Arca Durga dan selatan untuk arca Agastya dalam keadaan kosong. Di sebelah barat terdapat relung dengan arca Ganesa yang duduk di atas sebuah Yoni dengan cerat menghadap ke utara. Atas dasar temuan Ganesa diatas Yoni inilah arah hadap candi dapat ditentukan menghadap ke Timur. Arca Ganesa duduk di atas Yoni merupakan hal yang langka di Indonesia. Ganesa disebut juga Vighneçvara yang bertugas menghilangkan segala rintangan dan arcanya sering ditemukan di dekat sungai seperti halnya di Candi Gebang. Salah satu keistimewaan dari Candi Gebang adalah tidak ditemukannya tangga masuk, kemungkinan tangga masuk terbuat dari kayu atau bahan lain yang mudah rusak, sehingga sampai sekarang tidak ditemukan kembali. Keistimewaan lainnya adalah titik pusat candi yang bertepatan dengan titik pusat halaman candi. Pada bagian puncak atap candi terdapat lingga yang ditempatkan di atas bantalan seroja. Bagian atas lingga tersebut berbentuk silinder. Pada puncak atap bagian dalam terdapat ruangan kecil berbentuk rongga. Pada atap bagian luar terdapat relief berbentuk kepala manusia seperti berada di sebuah jendela. (dv)