Dinas Kebudayaan Sleman Memperkuat Kerjasama Budaya Melalui Keikutsertaan dalam Festival Pedhalungan Kota Probolinggo
- home //
- Dinas Kebudayaan Sleman Memperkuat Kerjasama Budaya Melalui Keikutsertaan dalam Festival Pedhalungan Kota Probolinggo
Dinas Kebudayaan Sleman Memperkuat Kerjasama Budaya Melalui Keikutsertaan dalam Festival Pedhalungan Kota Probolinggo
Kerja sama budaya sangat diperlukan oleh suatu daerah dalam upaya Pemajuan Kebudayaan sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan. Hal ini juga dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Sleman dalam rangka mempererat kerja sama antar ke dua daerah serta memperteguh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana Sleman mengikuti festival yang diselenggarakan oleh Kota Probolinggo dan begitu sebaliknya. Pemajuan kebudayaan bukan hanya sekedar untuk kebudayaan semata, sesuai dengan Panca Arah Pemajuan Kebudayaan Provinsi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta maka Kebudayaan disamping untuk kebudayaan, juga kebudayaan untuk ekonomi, kebudayaan untuk pendidikan, kebudayaan untuk Ketahanan Pangan, kebudayaan untuk pemberdayaan masyarakat dan keterlindungan warga. Pembangunan kebudayaan merupakan investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Festival Pendhalungan dan Pasar Rakyat Muslimah NUyang digelar mulai 6 hingga 10 Maret 2019 mendatang di pusat kota, atau Alun-Alun Kota Probolinggo, Kontingen Kesenian Kabupaten Sleman menampilkan tari garapan: “Sang Pelopor”. Tarian ini menggambarkan kisah perjalanan KRT. Pringgodiningrat, Bupati Pertama Kabupaten Sleman. Disamping event kesenian, Festival tersebut juga dimeriahkan dengan Pasar Rakyat yang bertujuan untuk merangsang ekonomi kreatif warga Kota Probolinggo, dimana dalam festival pendalungan ini, Muslimat NU setempat menggandeng UMKM. Pasar Rakyat tersebut menyajikan berbagai macam produk mulai dari kuliner, baju, aneka kue kering dan makanan ringan. Ada sekitar 70 stand yang dibuka dalam pasar rakyat ini. Meliputi 15 stan untuk umum, 40 stan Pemkot Probolinggo dan 15 stan UMKM binaan Muslimat NU Kota Probolinggo. Diharapkan gelaran Pasar Rakyat dalam Festival ini bisa memupuk jiwa wirausaha yang islami, menanamkan sifat persaingan yang sehat, memiliki solidaritas tinggi antar sesama muslimat NU, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab yang berkarakter muslimah.