Disbud Gelar Revitalisasi Wayang Golek
- home //
- Disbud Gelar Revitalisasi Wayang Golek
Disbud Gelar Revitalisasi Wayang Golek
Dalam rangka untuk melestarikan kebudayaan Jawa dan merevitalisasi potensi kesenian yang hampir punah, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman menggelar pagelaran Wayang Golek dengan dalang Ki Sudarminto dan membawakan lakon "Dumadine Kitap Adam Makno", Sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB - Selesai secara live streaming melalui kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.
Wayang golek merupakan sejenis boneka kayu yang dibuat dengan cara diukir dan diwarnai sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk orang. Antara kepala, badan, dan lengan dihubungkan oleh sebatang kayu kecil bulat yang lazim disebut tuding atau gagang. Tuding tersebut digunakan sebagai pegangan dalang pada saat memainkan wayang golek, yaitu alat untuk menggerakkan bagian tangan wayang golek dan untuk menancapkan wayang golek. Wayang sendiri merupa warisan dunia yang telah diakui oleh United Nations Educationa/Scientiftc and Ailfiral Organization (UNESCO) sejak tanggal 07 November 2003 dan masuk dalam kategori Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dalam pagelaran wayang, mengandung banyak nilai-nilai luhur yang dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, pertunjukkan wayang dapat dijadikan sebagai salah satu media pendidikan bagi masyarakat. Dinas Kebudayaan juga menekankan pada ajakan untuk mengimplementasikan beberapa pitutur luhur yang notabene merupakan modal sosial yang fundamental bagi masyarakat Jawa pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Sedangkan revitalisasi merupakan upaya untuk menghidupkan kembali Objek Pemajuan Kebudayaan yang telah atau hampir musnah. Revitalisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan pasal 26 ayat (3) dilakukan, antara lain: a. menggali atau mempelajari kembali berbagai data Objek Permajuan Kebudayaan dan/ atau Objek Pemajuan Kebudayaan yang telah atau hampir musnah, yang terdapat baik di dalam maupun di luar negeri; b. mewujudkan kembali Objek Pemajuan Kebudayaan yang telah atau hampir musnah; dan c. mendorong kembali penggunaan Objek Pemajuan Kebudayaan yang telah atau hampir musnah. Revitalisasi Wayang Golek ini juga bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pagelaran wayang dan menumbuhkan apresiasi seni bagi masyarakat khususnya pada seni pedalangan sekaligus menggali, membina, memupuk bakat dan minat pada seni pedalangan serta untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni budaya.
Ajang ini juga dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.
Diharapkan sajian budaya daring ini dapat mendukung upaya menekan penyebaran covid-19 dengan tetap tinggal dirumah. Pecinta budaya dimanapun berada khususnya warga masyarakat Sleman untuk dapat bergabung dan menikmati sajian budaya tersebut melalui kanal youtube Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. (dv)