Disbud Sleman Launching Buku Cerita Rakyat ‘Bumi Sembada’

  • home //
  • Disbud Sleman Launching Buku Cerita Rakyat ‘Bumi Sembada’
Admin 2019-11-04 09:26:54

Disbud Sleman Launching Buku Cerita Rakyat ‘Bumi Sembada’

 

Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman launching Buku Cerita Rakyat ‘Bumi Sembada’, Rabu malam (10/10/18) di Pendopo Kantor Pemerintah Desa Condongcatur, Depok, Sleman.

 Dr. Purwadi, M.Hum yang merupakan penulis buku tersebut menjelaskan bahwa penyusunan buku cerita rakyat ‘Bumi Sembada’ bersumber dari Kitab Jawa kuna, Babad Tanah Jawi, Babad Demak, Babad Pajang, Babad Mataram, Serat Centhini, Babad Kraton, Serat Pustakaraja Purwa dan Serat Paramayoga. “Penyusunan juga dilakukan dengan pengkajian folklor yang telah diwariskan secara turun temurun,” jelas penulis yang juga salah satu dosen Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Purwadi menuturkan, cerita rakyat mengandung butir-butir kearifan lokal yang berguna untuk pembinaan budi pekerti luhur di kalangan generasi muda. Dengan pengkajian yang mendalam, cerita rakyat itu dapat memperkokoh jati diri nasional dan hasilnya akan memberi kontribusi bagi pengembangan kebudayaan daerah.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa program untuk melakukan dokumentasi dan apresiasi atas cerita rakyat memang patut untuk dikerjakan secara terencana dan terpadu. Pemerintah dan masyarakat seyogyanya selalu melakukan program pelestarian kebudayaan dengan tepat. “Terlebih Kabupaten Sleman memiliki beragam cerita rakyat yang perlu digali, dikaji dan dipelajari oleh segenap masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Wasita menyampaikan bahwa buku yang dicetak sebanyak 350 buah dan berisikan enam cerita rakyat tersebut nantinya akan dibagikan pada komunitas-komunitas desa budaya, kecamatan, dan perpustakaan yang ada di Kabupaten Sleman. “Saat ini masih terbatas jumlahnya, namun jika diminati akan kami usahakan cetak ulang,” jelas Wasita.

Menurutnya buku ini kedepan akan dibuat dalam format digital untuk memudahkan masyarakat mengaksesnya. “Entah nanti berupa e-book atau PDF akan kami coba, tujuannya agar memudahkan masyarakat membaca buku ini sebagai media pembelajaran dan menambah wawasan budaya,” tambah Wasita.