Disbud Tayangkan Jathilan Taruno Budoyo Kudo Manunggal

  • home //
  • Disbud Tayangkan Jathilan Taruno Budoyo Kudo Manunggal
Admin 2020-12-04 22:23:42

Disbud Tayangkan Jathilan Taruno Budoyo Kudo Manunggal

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta mensosialisasi tata nilai budaya melalui seni pertunjukan sesuai dengan yang diamatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman kembali menayangkan pertunjukan budaya secara daring melalui kanal Yuotube Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Kali ini akan mengangkat Pertunjukan Jathilan Taruno Budoyo Kudo Manunggal".

Jathilan adalah salah satu dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang telah mendapatkan penetapan menjadi Warisan Budaya Takbenda sejak tahun 2016  dan masuk dalam domain Seni Pertunjukan, jika mengacu pada konvensi UNESCO Tahun 2003 Convention for the safeguarding of Intangible Cultural Heritage, yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang pengesahan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage.

Seni Jathilan merupakan salah satu jenis kesenian yang hidup dan tumbuh berkembang di masyarakat pedesaan. Kesenian jathilan memiliki sifat yang mudah dikenal dan memasyarakat, maka sebutan seni di pedesaan lebih akrab disebut sebagai seni kerakyatan. Seni kerakyatan sendiri merupakan seni yang hidup dan tumbuh serta berkembang pada komunitas masyarakat pedesaan. Jathilan sebagai tari kuda-kudaan menampilkan seorang penari yang mengempit anyaman bambu atau kulit yang berbentuk kuda dengan gerakan menirukan gerak gerik kuda atau penunggang kuda.Kesenian jathilan identik dengan kuda sebagai objek sajian. Kuda telah memberikan inspirasi, mulai dari gerak tari hingga makna dibalik tari kerakyatan tersebut. Secara epistemologis istilah jathilan berasal dari istilah Jawa njathil yang berarti meloncat-loncat menyerupai gerak-gerik kuda. Dari gerak yang pada awalnya bebas tak teratur, kemudian ditata sedemikian rupa menjadi sebuah gerak yang lebih menarik untuk dilihat sebagai tari penggambaran kuda yang berjingkrak-jingkrak menirukan gerak kuda.

Ajang ini juga dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat khususnya generasi muda. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.

Diharapkan sajian budaya secara daring juga akan dapat mendukung upaya menekan penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal dirumah. Pecinta budaya dimanapun berada khususnya warga masyarakat Sleman untuk dapat bergabung dan menikmati sajian budaya tersebut melalui kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.

Pertunjukan Jathilan "Taruno Budoyo Kudo Manunggal" dapat disaksikan dalam link berikut: https://youtu.be/33KUAlDA2z8