Gedung Tjahjono Adi
- home //
- Gedung Tjahjono Adi
Gedung Tjahjono Adi
Gedung Tjahjono Adi, merupakan salah satu dari cagar budaya di Kabupaten Sleman sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 79.17/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XVII, yang harus dilindungi, dijaga kelestarian dan keasliannya seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lokasi Gedung Tjahjono Adi terletak di Jalan Kaliurang, Blibingsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY.
Bangunan Gedung Tjahjono Adi Universitas Gadjah Mada merupakan bagian dari Gedung Pantja Dharma. Gedung Tjahjono Adi memiliki fasad bangunan yang simetris dengan atap bangunan merupakan atap limasan. Atap bangunan menggunakan genteng keramik model gelombang. Pintu yang digunakan adalah pintu ganda berukuran besar dengan bahan kayu dan jendelanya model krepyak. Pada bagian jendela terdapat tritisan dan bovenlicht. Bovenlicht tersebut juga terdapat pada fasad bangunan di atas kanopi teras. Terdapat dua buah bangunan seperti menara, yang posisinya mengapit pintu utama gedung dan memiliki rooster. Gedung ini menghadap ke barat, mempunyai denah persegi panjang berjajar tiga dan membentuk seperti huruf “E”. Keseluruhan bangunan berukuran panjang 79,2 meter dan lebar 70,4 meter serta terdiri atas dua lantai.
Bangunan Gedung Tjahjana Adi terbagi menjadi dua yaitu sebuah bangunan induk yang membujur dari utara ke selatan menghadap ke timur dan tiga bangunan lainnya menyambung dengan bangunan induk dan membujur ke arah barat. Di antara bangunan yang membujur ke arah barat terdapat ruang terbuka sebagai taman. Pada pintu masuk bangunan induk terdapat semacam kanopi yang disangga dua buah tiang dari beton disisi timur. Atap kanopi berupa pelat beton dengan langit-langit yang menunjukan bekas anyaman bambu untuk alas cor beton. Di atas kanopi terdapat jendela panil kaca sebanyak enam buah. Di utara dan selatan pintu masuk terdapat bentuk semacam menara yang dihias dengan roster berbentuk geometris pada dindingnya. Pintu bangunan model geser dan jendela berbentuk krepyak berjajar. Pintu utama berupa pintu geser berukuran 270 cm x 30 cm, terbuat dari kayu dengan ventilasi besi pada bagian atas. Di kanan kiri pintu utama terdapat jendela berukuran 260 cm x 160 cm dengan daun jendela yang menggunakan arah bukaan kedepan. Pada kanan-kiri pintu utama terdapat daun jendela berupa kaca patri warna warni dengan motif yang menampilkan logo Universitas Gadjah Mada pertama. Dinding berupa pasangan bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm diatas muka tanah. Lantai bangunan terbuat dari tegel abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm.
Bangunan induk terdiri dari hall ruang lobi dengan empat ruang pada sisi kiri dan kanannya. Hall berupa ruang berbentuk persegi panjang yang dibatasi ruang pada kanan kirinya. Lantai terbuat dari keramik putih variasi keramik abu-abu pada bagian tepi. Pada hall ini terdapat enam buah pilar beton yang dilapisi kayu setinggi satu meter. Ruang-ruang di sisi kanan dan kiri hall terdiri atas enam buah, dua buah ruang paling depan merupakan kaki menara sehingga merupakan ruang berbentuk bujursangkar. Lantai dua serupa dengan lantai satu. Pada bagian depan ruang tersebut, terdapat pintu dari kayu yang dibuka dengan cara digeser ke samping. Ruang tersebut merupakan lobi. Bagian ruang ini terdapat enam tiang penyangga dari beton. Dari ruang lobi, terdapat sebuah tangga menuju bagian lantai dua. Pada lantai atas dan bawah ruangan diapit selasar terbuka yang dibatasi oleh pagar tembok.
Bangunan sisi utara beratap limasan dan berdenah persegi panjang, bangunan terdiri atas 11 ruang serta dua buah kamar mandi di ujung barat bangunan. Dinding bangunan berupa pasangan batu bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar di depan ruang. Bangunan ini mempunyai ventilasi berbentuk geometris berupa lingkaran-lingkaran besar serta persegi panjang. Bangunan tengah beratap limasan dan berdenah persegi panjang. Bangunan menghadap ke utara. Dinding bangunan berupa pasangan batu bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar yang mengapit ruangan. Bangunan sisi selatan beratap limasan dan berdenah persegi panjang. Dinding bangunan berupa pasangan bata berplester dan cat dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar di depan ruang. Bangunan ini mempunyai ventilasi berbentuk geometris berupa lingkaran-lingkaran besar serta persegi panjang.
Tampak ruang hall lobi Gedung Tjahjono Adi
Bukaan pintu utama pada Gedung Tjahjono Adi
Tampak luar sisi utara Gedung Tjahjono Adi
Tampak beranda di dalam Gedung Tjahjono Adi