Hari Ini Upacara Adat Merti Desa Mbah Bergas Ngino
- home //
- Hari Ini Upacara Adat Merti Desa Mbah Bergas Ngino
Hari Ini Upacara Adat Merti Desa Mbah Bergas Ngino
Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta mensosialisasi tata nilai budaya sesuai dengan yang diamatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, maka Jumat, 14 Juni 2019 bertempat di Balai Ringin, Ngino, Margoagung, Seyegan, Sleman diselenggarakan rangkaian acara Upacara Adat Merti Desa Mbah Bergas Ngino. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur terhadap Tuhan atas rezeki yang melimpah berupa hasil panen, keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta untuk mengenang cikal bakal leluhur yang ada di daerah tersebut, yaitu Mbah Bregas. Mbah Bregas sendiri semasa hidupnya memiliki kepribadian dan jati diri yang kuat, kepribadian tersebut nampak memberikan kesan wibawa, lembah manah, andap asor terhadap sesamanya, kesederhanaan dalam pola kehidupan sehari hari tidak menunjukkan pola hidup yang mewah menyelaraskan dengan kehidupan pedesaan.
Adapun agenda acara dalam rangkaian Upacara Adat Merti Desa Mbah Bergas Ngino pada Jumat, 14 Juni 2019 tersebut meliputi sesaji/kenduri dilanjutkan gembrul pukul 07.00 WIB – Selesai, pagelaran wayang kulit siang pukul 09.00 WIB – 16.00 WIB, jagongan siang pukul 13.00 WIB – 17.00 WIB, tari- tari pukul 16.00 WIB – 17.00 WIB. Sedangkan pukul 16.30 WIB – 17.00 WIB diselenggarakan Prosesi Upacara Adat serta dilanjutkan pada malam harinya pukul 20.00 WIB – 04.00 WIB dengan Pagelaran Wayang Kulit. Sebelumnya pada Kamis, 13 Juni 2019 telah di selenggarakan tarub, pentas seni jatilan, pengambilan air suci, ziarah kubur, pentas seni/karawitan, tirakatan dan boyong gunungan
Pelaksanaan upacara tersebut dilakukan secara bersama-sama seluruh warga masyarakat Ngino, Ngringin dan sekitarnya sebagai perwujudan kekerabatan, persatuan dan kesatuan antar warga demi kelestarian alam dan lingkungannya sebagai anugrah dan keberhasilan dalam olah pertanian dan sebagainya. Sebelum upacara dimulai, seluruh warga masyarakat bekerja secara gotong royong membersihkan lingkungan dan tempat-tempat yang dikeramatkan peninggalan mbah bregas serta tempat pelaksanaan upacara.
Pelaksanaan upacara tradisional merti desa Mbah Bregas memberikan gambaran dan wawasan mengenai etika pola kehidupan di masyarakat dan estetika dalam keindahan kekhasannya. Diharapkan generasi muda dan masyarakat dapat memahami makna yang terkandung dalam upacara tersebut agar menjadi masyarakat yang tentram, damai dan sejahtera.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat membangun karakter masyarakat luas khususnya generasi muda, serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi. (dv)