Kabupaten Sleman Juara Pertama dalam Festival Langen Cerita se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019
- home //
- Kabupaten Sleman Juara Pertama dalam Festival Langen Cerita se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019
Kabupaten Sleman Juara Pertama dalam Festival Langen Cerita se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019
Kabupaten Sleman kembali ikut berpartisipasi dalam Festival Langen Cerita se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilaksanakan Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 09.00 WIB – selesai, bertempat di Pendapa Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang beralamatkan di Jln Cendana No.11 Yogyakarta.
Dalam Festival Langen Carita tersebut, Kabupaten Sleman mampu menyisihkan kontingen laindan menjadi juara pertama dengan total nilai 1730. Menyusul juara kedua adalah Kabupaten Kulon Progo dengan total nilai 1625, dan untuk juara ketiga adalah Kabupaten Gunung Kidul dengan total nilai 1555. Sedangkan sebagai juara harapan pertama adalah Kabupaten Bantul dengan total nilai 1530, dan juara harapan kedua adalah Kota Yogyakarta dengan total nilai 1380.
Kontingen Langen Cerita dari Kabupaten Sleman tersebut berasal dari sanggar Sakura yang membawakan cerita dengan judul “Jaka Tingkir”. Cerita tersebut menceritakan tetang jejaka sudra ngulandara, arsa ngupadi jatining diri, sanadyan katon prasaja, nangin sugih pratikel lan sekti mandraguna, baureksa lan jalumpang nungkul merga kasudibyane, engga paring sabyantu marang Sang Abagus, bisa ngasorake Kebo ndanu, kalungan wus pranyata bisa karegem, begja mulya kang sinanda.
Pengiriman kontingen dimaksudkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi seni budaya yang ada di Kabupaten Sleman kepada masyarakat luas. Diharapkan ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni, selain itu juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi. Tentunya semua ini dimaksudkan untuk mendukung dan mengimplementasikan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (dv)