Kabupaten Sleman Kembali Ikut Berpartisipasi pada Acara Gelar Seni Budaya Yogyakarta di TMII Jakarta
- home //
- Kabupaten Sleman Kembali Ikut Berpartisipasi pada Acara Gelar Seni Budaya Yogyakarta di TMII Jakarta
Kabupaten Sleman Kembali Ikut Berpartisipasi pada Acara Gelar Seni Budaya Yogyakarta di TMII Jakarta
Kontingen Kabupaten Sleman akan menampilkan pertunjukan Dramatari “Upacara Adat Ki Wonolelo” di Pendapa Anjungan DIY Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Jumat – Sabtu, 5 – 6 April 2019 pukul 13.30 wib – selesai. Pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Gelar Seni Budaya Yogyakarta untuk menyemarakkan peringatan Adeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang ke-272.
Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo sendiri berasal dari Desa Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman. setiap Jumat Pon Bulan Sapar selalu dilaksanakan kegiatan upacara adat yang disebut Upacara Adat Saparan Wonolelo. Kegiatan adat ini dimaksudkan untuk memperingati dan mengenang tokoh leluhur mereka yaitu Ki Ageng Wonolelo. Ki Wonolelo membuka hutan belantara untuk dijadikan persinggahan atau tempat tinggal. Tidak mudah untuk membuka hutan tersebut, namun berkat kesaktian dan ilmu yang dimiliki Ki Wonolelo berhasil membuka belantara untuk dijadikan tempat tinggal yang sampai dengan saat ini diberi nama Pondok Wonolelo. Untuk mengenang dan memperingati kejuangan Ki Wonolelo dilaksanakan upacara adat dengan berbagai acara diantaranya Mengarak Pusaka peninggalan Ki Wonolelo, Pembuatan dan Penyebaran Kue Apem, Pengajian, Pasar malam dan lain-lain.
Setiap Tahunnya Kabupaten Sleman selalu mengirimkan kontingennya dalam peringatan Adeging Negari Ngayogyokarto di Anjungan TMII Jakarta bersama dengan perwalilan masyarakat DIY yang berada di Jakarta maupun kontingen kabupaten/ kota se-DIY. Ajang ini merupakan ajang yang strategis untuk mempromosikan potensi seni budaya yang ada di Kabupaten Sleman kepada masyarakat luas. Selain itu juga sekaligus untuk meningkatkan apresiasi terhadap keistimewaan DIY kepada masyarakat, diharapkan kesenian tradisional kerakyatan di Kabupaten Sleman tetap terpelihara dan berkembang dengan baik serta semakin mendapat apresiasi di kalangan generasi muda.