Kalurahan Caturharjo Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
- home //
- Kalurahan Caturharjo Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
Kalurahan Caturharjo Menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023
Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta mensosialisasi tata nilai budaya melalui seni pertunjukan sesuai dengan yang diamatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman kembali melaksanakan Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Tahun 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan 26 November 2023 di Lapangan Desa Wisata Joko Garong GaroranganKembang Wonokerto Turi Sleman.
Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Tahun 2023 diikuti oleh 136 peserta yang berasal dari 17 Desa Budaya di Kabupaten Sleman. Dalam kegiatan tersebut ketiga dewan juri yang terdiri dari Arsanta, Adnan Riyanto, S.Pd., dan Aditya Dwi Nugroho, S.Pd memutuskan dalam Festival Permainan Tradisional Tingkat Kabupaten Tahun 2023 Kontingen dari Kalurahan Caturharjo mampu menyisihkan kontingen lain dan memperolah nilai 10. Menyusul Penyaji Terbaik II adalah Kalurahan Argomulyo dengan memperoleh nilai 80, untuk Penyaji Terbaik III adalah Kalurahan Margoagung dengan nilai 998.
Sedangkan untuk Penyaji Terbaik IV diraih oleh Kalurahan Kalurahan Wonokerto dengan nilai 65. Penyaji Terbaik V diraih oleh Kalurahan Sumberejo dengan nilai 60. Selanjutnya untuk Penyaji Terbaik VI diraih oleh Kalurahan Widodomartani dengan nilai 50.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dan kreativitas dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.
Ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.