Kapanewon Berbah Menjadi Penyaji Terbaik Dalam Festival Sendratari Tingkat Kabupaten Tahun 2024

  • home //
  • Kapanewon Berbah Menjadi Penyaji Terbaik Dalam Festival Sendratari Tingkat Kabupaten Tahun 2024
Admin 2024-07-22 08:04:20

Kapanewon Berbah Menjadi Penyaji Terbaik Dalam Festival Sendratari Tingkat Kabupaten Tahun 2024

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta mensosialisasi tata nilai budaya melalui seni pertunjukan sesuai dengan yang diamatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman kembali melaksanakan Gelar Budya Jogja (Festival Sendratari) Tingkat Kabupaten Tahun 2024. Kegiatan tersebut diselenggarakan 20 Juli 2024 di Balai Budaya Pandowoharjo SlemanKetiga dewan juri yang terdiri dari Dr. Bambang Pudjasworo, S.ST., M.Hum, Suhartanto, S.Sn dan Sukoco memutuskan dalam Festival Sendratari Tingkat Kabupaten Tahun 2024, Kontingen dari Kapanewon Berbah dengan judul “Kusuma Gung Aluhung” mampu menyisihkan kontingen lain dan memperolah nilai 270. Menyusul Penyaji Terbaik II adalah Kapanewon Tempel dengan judul "Paraningsih" dan memperoleh nilai 255, untuk Penyaji Terbaik III adalah Kapanewon Cangkringan dengan judul "Niti Sastra" dan memperoleh nilai 245.Sedangkan untuk Penyaji Terbaik IV diraih oleh Kapanewon Moyudan dengan judul "Para Cidra" dan memperoleh nilai 230. Penyaji Terbaik V diraih oleh Kapanewon Pakem dengan judul "Kaukritya" dan memperoleh nilai 220. Selanjutnya untuk Penyaji Terbaik VI  diraih oleh Kapanewon Mlati dengan judul "Mangesthi Ratu" dan memperoleh nilai 210. Maksud dan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dan kreativitas dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.Ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni dan untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.