Labuhan Merapi
- home //
- Labuhan Merapi
Labuhan Merapi
Tradisi Labuhan Merapi tetap digelar sesuai dengan protokol kesehatan. “Uba rampe” prosesi labuhan Merapi telah diserahkan oleh pihak Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada Juru Kunci Gunung Merapi Mas Wedana Suraksohargo Asihono, Minggu 14 Maret 2021. Selesai prosesi penerimaan “uba rampe” akan dibawa ke Pendopo Kinahrejo dan disemayamkan selama satu malam.
Senin, 15 Maret 2021 sekitar pukul 06.00 WIB "uba rampe" dibawa ke Sri Manganti untuk dilakukan upacara labuhan. Labuhan Merapi tahun ini tetap diadakan secara sederhana serta menaati protokol kesehatan. Susunan kegiatan yang digelar hanya prosesi inti. Sama seperti tahun lalu, agenda rutin tiap tanggal 30 Rajab kalender Jawa ini dilaksanakan dengan aturan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Terlebih saat ini masih berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Dikarenakan situasi pandemi, peserta yang naik ke Alas Bedengan dibatasi hanya berjumlah 30 orang.
Upacara Labuhan Gunung Merapi merupakan kegiatan upacara adat yang dilaksanakan oleh warga masyarakat untuk mencapai keselamatan. Upacara tersebut dilakukan secara turun temurun. Upacara tradisional memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat bagi pembinaan sosial budaya warga masyarakat. Hal ini disebabkan oleh salah satu fungsi dari upacara tradisional yaitu sebagai pengokoh norma-norma serta nilai-nilai budaya yang berlaku. Norma-norma dan nilai-nilai budaya itu secara simbolis ditampilkan melalui peragaan dalam bentuk upacara.