Merti Dusun Karakan 06, Tradisi Bersyukur untuk Sang Maha Pencipta

  • home //
  • Merti Dusun Karakan 06, Tradisi Bersyukur untuk Sang Maha Pencipta
Admin 2019-11-01 13:43:15

Merti Dusun Karakan 06, Tradisi Bersyukur untuk Sang Maha Pencipta

Masyarakat Pedukuhan Karakan 06, Kelurahan Sidomoyo, Kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta mengadakan upacara tradisional bersih dusun yang lebih dikenal dengan istilah ‘Merti Dusun’, dengan berbagai rangkaian acara dimana acara puncaknya adalah Kirab Budaya dan Pagelaran Wayang Kulit pada 18 Agustus 2018.

 

Tradisi ini merupakan salah satu bentuk syukur warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan berkat serta rezeki. Salah satu bentuk ucapan syukur tersebut di wujudkan dengan adanya gunungan yang berisi berbagai hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan yang diarak mengelilingi kampung yang nantinya akan di perebutkan masyarakat.

“Merti dusun Karakan 06 ini disengkuyung oleh seluruh elemen masyarakat. Dananya juga dari masyarakat dan sponsor. Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan YME atas rahmat dan nikmanya” kata Y. Samhadi Ketua Panitia Merti Dusun, di sela – sela rapat Panitia.

Sebagai tanda dimulainya acara rangkaian merti dusun ini diawali dengan pengajian dan doa bersama dengan Bpaka H. Sigit Nursaid pada 28 Juli 2018. Selanjutnya dilakukan Bersih Dusun karakan 06 pada 29 Juli 2108. Lomba untuk anak – anak dan warga juga diadakan pada 5 Agustus 2018 dilanjutkan lomba burung kicau. Senam massal pun diadakan untuk membuka Gelar Potensi Dusun pada tanggal 12 Agustus 2018. Pentas Seni Jathilan memriahkan pada hari tersebut. Merpati Muda juga ikut berpatisipasi mengisi panggung hiburan Koes Plus pada tanggal 14 Agustus 2018.

 

Kirab budaya juga dilakukan sebagai rangkaian acara puncak, dimeriahkan drum band, atraksi kuda dan andong, barongsai, Gedruk dan pawai gunungan. Dilanjutkan dengan penampilan Karawitan Mudho Laras. Malam tirakatan pun digelar pada tanggal 16 Agustus 2018. Sebagai acara puncak ditandai dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di tanggal 18 Agustus 2018.

 

Peserta kirab budaya berusaha menampilkan berbagai kesenian dan kreasi yang terbaik. Barisan prajurit atau bregodo turut memeriahkan kirab budaya ini, lalu ada barisan ibu-ibu berdandan menggunakan kebaya dan berkain jarik sambil meggendong bakul yang berisi hasil bumi. Anak-anak kecil tak kalah bersemangat ,emgikuti acara tersebut.

 

Setelah peserta kirab budaya sampai di Lapangan Taman Sedayu sebagai titik finish, seluruh gunungan di kumpulkan menjadi satu untuk diperebutkan pada malam harinya sebelum pagelaran wayang dimulai yang disebut dengan Ngalap Berkah Gunungan. Di lapangan tersebut digelar juga pasar murah, pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan tensi darah, konsultasi obat, cek asam urat, cek gula darah dan cek kolesterol.

 

Pada pukul 21.00 wib, acara merti dusun ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon mBangun Bale Puro Kencono yang dibawakan oleh dalang Ki Suwondo Hadiprayitno dari Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta.