Pawai Festival Garis Imaginer
- home //
- Pawai Festival Garis Imaginer
Pawai Festival Garis Imaginer
Jumat, 13 September 2019 jam 14.30 WIB, disepanjang jalan Palagan Tentara Pelajar mulai dari Lapangan Bunder Purwobinangun hingga Tri Panunggal Rasa Pulowatu, bakal menjadi lautan manusia. Pasalnya di ruas jalan tersebut akan diadakan Pawai Budaya yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai kontingen, termasuk kontingen dari berbagai daerah. Semua peserta pawai budaya melakukan display unjuk kebolehannya di titik finish di Panggung Utama Tri Panunggal Rasa Pulowatu.
Diantaranya dipentaskan Tari “Catur Tama Sejati” yang menggambarkan penyatuan tata nilai prasaja, sembada, welas asih, dan tembayatan dari Sanggar Cikrak Kina, dilanjutkan display dari kontingen Kabupaten Probolinggo “Tari Gebyar Mendalung”, Wonosobo, Sanggar Guyub Rukun Gunungkidul, Kulonprogo, Bantul dan Bregodo Putri “Seruni Kraton” Kota Yogyakarta. Serta Sanggar Tari Cinde Wulung dengan lakon “Kyai Sapu Jagad”, Sanggar Tari Kembang Sakura “Lampor”, Sanggar Tari Bayu Murti “Prajanjen Panembahan Senopati”, Sanggar Tari Sekar Jagad “Jumenengan Raja Mataram”, Sanggar Tari Puri Ayodya “Bregada Bajang”.
Uniknya pawai budaya tersebut dikemas dengan formasi 17-86-1.212 yang dilakukan oleh peraga seni religius diantaranya Seni Badui, Trengganon dan Kubrosiswo. Formasi 17-86-1.212 tersebut merupakan representasi wilayah administrasi Kabupaten Sleman yang memiliki 17 kecamatan, 86 desa dan 1.212 padukuhan. Dengan simbolisme tersebut diharapkan implementasi tata nilai “Catur Tama Sejati” yang merupakan perpaduan harmonis antara tata nilai prasaja, sembada, welas asih, dan tembayatan. Semua lapisan masyarakat di tingkatan kecamatan, desa maupun padukuhan diharapkan dapat menginternalisasi tata nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai kekayaan dan “local wisdom”-nya Kabupaten Sleman, tata nilai tersebut diharapkan mampu membentuk jati diri dan karakteristik ya ng mengarah pada pembentukan generasi yang tidak hanya tangguh ilmu, tetapi juga tangguh budaya. Yang secara kolaboratif tentunya akan memperkokoh keistimewaan DIY. (dv)