Pengamatan Nilai Budaya Gelar Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya

  • home //
  • Pengamatan Nilai Budaya Gelar Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya
Admin 2021-02-04 06:30:38

Pengamatan Nilai Budaya Gelar Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya

Gelar Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya Dusun Jetissumur, Glagaharjo, Cangkringan merupakan upacara ritual yang diselenggarakan setiap tahunnya, dan dilaksanakan pada musim kemarau dalam Bahasa Jawa disebut “ mongso kapat” pada bulan Jawa “ Sapar” di awali  kegiatan Becekan dengan mengambil hari Jumat dengan mengambil “ Pasaran Legi “ .

Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya tersebut mengandung unsur-unsur sesaji yang dapat diamati/dianalisis dari jenis satuan gramatik dan semiotic. Berdasarkan jenis satuan gramatiknya dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan unsur-unsur sesaji upacara ada yang berbentuk katt Becekan dan Kirab Budaya adalah berupa morfem, kata, dan frase morfemnya unsur-unsur sesaji. Berdasrkan struktur morfemnya unsur-unsur sesaji dibedakan atas kata monomorfemis, kata polimorfemis, dan yang berbentuk frase endosentrik atributif. Sesaji yang berbentuk kata monomorfemis ada Sembilan buah, Secara polimorfemis sesaji Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya Dusun Jetissumur dibedakan menjadi dua  yang berupa kata yaitu, kata polimorfemis yang berupa kata majemuk. Sesaji yang berbentuk kata polimorfemis yang berupa kata bersfikasi ada dua, yang berbentuk kata polimorfemis yang berupa kata majemuk ada dua buah. Kemudian berdasarkan frase unsur-unsur sesaji berkepada para leluhur kita. bentuk frase endosentrik atributif ada tujuh buah.

Penyajian unsur-unsur sesaji dalam Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya Dusun Jetissumur, Glagaharjo, Cangkringan mempunyai maksud dan tujuan sesuai dengan makna yang terkandung di dalam tiap-tiap unsur sesaji itu sendiri. Setiap unsur sesaji merupakan simbol dari makna yang ingin diungkapkan kepada masyarakat yang mengikuti upacara.

Secara umum sesaji mengandung doa permohonan kesalamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Upacara rasa syukur dan penghormatan  kepada para leluhur kita. Selain itu juga mengandung nasihat agar setiap orang memiliki sifat sabar, tabah, menerima apa adanya, sikap tenang, berani dan sikap hidup sederhana, serta memuat harapan-harapan yang baik dalam kehidupan, yaitu keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan, ketentraman, dan persatuan.  Unsur-unsur sesaji disediakan sebagai upaya manusia untuk berkomunikasi dengan alam. Dengan sesame manusia, dengan para leleuhur kita dan terutama dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan disediakan sesaji diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara alam, manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, Disamping itu sesaji juga merupakan upaya untuk memperbaiki dan menjaga keselarasan tataran makrokosmos dan mikrokosmos.

Seiring perkembangan jaman yang semakin lama semakin maju, pemahaman masyarakat terhadap makna dari unsur-unsur sesaji tersebut mulai luntur, hingga saat iini pemahaman masyarakat di dapat secara turun temurun.

 

diambil dari buku Pengamatan Nilai Budaya Gelar Upacara Adat Becekan dan Kirab Budaya, karya Drs. Sumaryana