Perlu Payung Hukum Untuk Melindungi Tata Nilai Budaya Lokal Di Era Global

  • home //
  • Perlu Payung Hukum Untuk Melindungi Tata Nilai Budaya Lokal Di Era Global
Admin 2019-11-04 15:19:27

Perlu Payung Hukum Untuk Melindungi Tata Nilai Budaya Lokal Di Era Global

Tata nilai budaya lokal sebenarnya tanpa kita sadari sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari sejak kita lahir. Nilai tersebut merupakan nilai-nilai luhur yang sudah teruji relevan dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat  dan menjadi kesepakatan yang tidak tertulis dalam masyarakat lokal. Nilai-nilai yang melekat pada obyek kebudayaan tersebut, seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi akan mengalami ancaman kepunahan karena perubahan obyek kebudayaan yang dimanfaatkan masyarakat dan nilai-nilai yang dianut.

Oleh karenanya diperlukan upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan terhadap nilai-nilai luhur budaya lokal Sleman tersebut. Pegangan hidup atau pandangan hidup Sleman dapat menciptakan harmonisasi dalam berkehidupan berketuhanan, bermasyarakat, berpolitik pemerintahan, dan kehidupan bersama alam. Harmonisasi tersebut dapat menjadi salah satu upaya hamemayu hayuning bawana ‘menciptakan perdamaian dunia’, yakni damai dalam kehidupan berke-Tuhanan, bermasyarakatm berpolitik, berpemerintahan, dan berperikealaman. Pikiran boleh global namun jiwa tetap lokal. Secara ilmiah pikiran boleh Amerika, Eropa, Jepang, Korea, dan sebagainya, namun jiwa jangan sampai tercerabut dari akarnya, yakni akar budaya lokal (kearifa lokal).

Terhadap fenomena globalisasi dan perkembangan teknologi tersebut Dinas Kebudayaan Sleman menyelenggarakan FGD (Selasa, 26/3/2019) Focus group discussion/ Diskusi Kelompok Terarah dalam rangka menyusun Draft Peraturan Bupati tentang pelindungan dan Pengembangan Tata Nilai Budaya Sleman. Nilai-nilai yang masih mengakar di dalam kehidupan masyarakat Sleman, dapat dikelompokan menjadi 4 (Prof. Suwarno; 2018) yaitu: 1. Ketuhanan (Narima  ing Pandum, Sabar, Sumarah, Sumeleh; Ngundhuh wohing pakarti; ); 2. Kepemimpinan (Adil, Manjing ajur ajer, Mumpuni, Ngayomi, Panutan, Setya, Sembada, Tinarbuka, Waskitha, Welas asih, Wicaksana, Mrantasi; 3. Kemasyarakatan: Guyub rukun, Gotong royong, Lila legawa, Tatag tangguh tanggon, Tembayatan, Tepa salira; 4. Kealaman: Merti.(Dekhi N)