Permainan Tradisional “Cungkup Milang Kondhe"
- home //
- Permainan Tradisional “Cungkup Milang Kondhe"
Permainan Tradisional “Cungkup Milang Kondhe"
“Cungkup Milang Kondhe" merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak anak. cara bermain, seumpama A – I adalah pemain. A – G berdiri melingkar saling bergandengan tangan. H sebagai yang jadi berdiri di tengah lingkaran, matanya ditutup dengan saputangan. I sebagai embok (induk) memegang benda kecil (kerikil), berdiri di luar lingkaran. A, B, C, D, E, F, G mengurung H, bergandhengan tangan cathok ula (jari jemari saling mengkait). Caranya, jari jemari tangannya diselipkan di antara jari jemari kawan sebelahnya. Jadi jari tangan kiri bertemu dengan jari tangan kanan kawannya, dan sebaliknya, jari tangan kanan bertemu dengan jari tangan kiri kawannya. Semua anak, selain H melantunkan lagu “Cungkup Milang Kondhe”. I berjalan keliling. Setiap jatuh pada akhir kata, tangan kanan I yang memegang kerikil disentuhkan pada gandengan tangan kawan-kawannya yang ngapurancang. Kerikil tersebut kemudian ditinggalkan pada salah satu telapak tangan kawannya, mana yang dikehendaki.
Akan tetapi walaupun kerikil sudah ditinggalkan, berjalannya serta menyentuhnya gandengan tangan kawan-kawannya masih dilangsungkan. Jadi berhentinya perjalanan I, jika lantunan lagu selesai. Setelah itu semua pangkal telapak tangan yang saling bergandengan ditangkupkan satu sama lain. selanjutnya saputangan penutup mata H dibuka, dan H disuruh menebak, kerikil berada pada tangan siapa. Jika tertebak, barang siapa anak yang tangan kanannya kedapatan kerikil, dialah yang gantian jadi. Jika tebakannya salah, H tetap jadi. Lalu mulai bermain lagi, berulang kali sepuasnya. Adapun banyaknya anak yang bermain sesukanya.
Lagu "cungkup milang kondhe": Cungkup cungkup milang kondhe, milang arum arum tembayatan, cungkup maesa jajagana jaturangga, reya reyo sapa nggawa.
Sumber : Buku Permainan Tradisional untuk Anak Usia Dini dalam naskah kuno Jawa, karya Suyami