Permainan Tradisional "Genukan"
- home //
- Permainan Tradisional "Genukan"
Permainan Tradisional "Genukan"
Permainan genukan adalah permainan yang tidak membutuhkan iringan lagu. Cara bermain permainan tersebut adalah, seumpama ada sembilan pemain (A, B, C, D, E, F, G, H, dan I). E duduk di tengah-tengah antara kelompok wetan (A, B, C, D) dan kelompok kulon (F, G, H, I). Jarak antara kedua kelompok tersebut lebih kurang 30 langkah. Perminan genukan sering menggunakan perjanajian hukuman dengan gendhongan, kelompok yang kalah harus menggendong kelompok yang menang dengan jarak yang sudah ditentukan. Cara bermain, mula-mula E berteriak “sur wetan”. Salah satu nak dari kelompok wetan mendekat, misalnya F, mendekat kepada E lalu berbisik, jangan sampai terdengar oleh rombongan kelompok kulon. Adapun yang dibisikkan adalah menyebut nama salah seorang dari kelompok kulon, siapa yang dipilih. Misalnya B. sesudah itu F kembali ke tempatnya. Kemudian E berteriak lagi “sur kulon”. salah satu anak dalam kelompok kulon lalu mendekat. Jika yang datang kepada E adalah B, berarti anak-anak dalam kelompok wetan menang, dan mereka berteriak “butuuuulll”, serta kemudian minta gedong kepada anak-anak dalam kelompok kulon, pada pasangannya sendiri-sendiri.
Adapun jika yang mendekat bukan B, itu disebut “slamet sega liwet”. Kemudian gantian berbisik kepada E, seperti yang dilakukan F. begitu berkali-kali sampai merasa bosan. Adapun banyaknya anak yang turut bermain. Tidak ada batasan, namun jumlahnya harus ganjil, karena dalam permainan di samping terdiri dari dua kelompok dengan jumlah anggota sama, juga dibutuhkan satu orang sebagai perantara.
Sumber : Buku Permainan Tradisional untu Anak Usia Dini dalam Naskah Kuna Jawa, karya Suyami halaman 94