Ratnanto Adhi Putra Wicaksana dengan lakon “Sumantri Ngenger” Menjadi Juara dalam Festival Dalang Muda
- home //
- Ratnanto Adhi Putra Wicaksana dengan lakon “Sumantri Ngenger” Menjadi Juara dalam Festival Dalang Muda
Ratnanto Adhi Putra Wicaksana dengan lakon “Sumantri Ngenger” Menjadi Juara dalam Festival Dalang Muda
Dalam rangka melestarikan, mengembangkan dan memperkenalkan budaya serta untuk mewujudkan masyarakat sleman yang berbudaya, maka Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman kembali menggelar Festival Dalang Muda Tingkat Kabupaten Sleman, yang telah diselenggarakan selama dua hari mulai dari 01 – 02 Mei 2019 pukul 19.00 WIB – Selesai, bertempat di Halaman RM Raminten, Jl Kaliurang KM 15.5.
Ratnanto Adhi Putra Wicaksana dengan lakon “Sumantri Ngenger” mampu menyisihkan peserta lain dan menjadi penyaji terbaik pertama dengan nilai 1.265. Menyusul penyaji terbaik kedua adalah Bayu Probo Prasopo Aji dengan lakon “Melik Gendhang Lali” dengan nilai 1.245, dan untuk penyaji terbaik ketiga adalah Prasetyo Bonar Wicaksono dengan lakon “Rama Borgawa” dengan nilai 1.175. Sedangkan sebagai juara harapan pertama adalah Risang Aji Wardaya Putra dengan lakon “Darmaning Satriya” dengan nilai 1.170, juara harapan kedua adalah Bisma Putra dengan lakon “Antanrja Lena” dengan nilai 1.115, dan juara harapan ketiga adalah Dicky Yoga Mahendra dengan lakon “Kesiatmaja Larak” dengan nilai 1.110. Serta untuk Sabetan terbaik diraih oleh Bayu Prubo Prasopo Aji dan untuk Ontowecana terbaik diraih oleh Ratnarto Adhi Putra Mraksan.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya festival tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dalam rangka beraktifitas dan berkreasi dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.
Diharapkan ajang ini dapat menjadi media beraktivitas dan peningkatan kualitas seniman guna mempertahankan eksistensi jati diri seniman sebagai salah satu akar budaya seni. selain itu juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi. (dv)