“Salimar” Juara Pertama Lomba Film Indie Dokumenter Kebudayaan Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat se-Kabupaten Slaman

  • home //
  • “Salimar” Juara Pertama Lomba Film Indie Dokumenter Kebudayaan Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat se-Kabupaten Slaman
Admin 2019-11-07 13:57:04

“Salimar” Juara Pertama Lomba Film Indie Dokumenter Kebudayaan Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat se-Kabupaten Slaman

Film Indie Dokumenter Kebudayaan berjudul “Salimar” karya siswa SMA Kolese De Britto meraih juara pertama dalam lomba Film Indie Dokumenter Kebudayaan Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat se-Kabupaten Sleman, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Juara kedua diraih oleh siswa dari SMK Negeri 1 Godean dengan karya berjudul “Kasoran”, dan “Kampung Jaban” karya siswa dari SMK Negeri 1 Kalasan berhasil menjadi juara ketiga. Selanjutnya “Keraton Bathok Bulu” karya siswa SMK Negeri 1 Godean sebagai juara harapan pertama, “Munculnya Dusun Ngino sebagai Budaya Non Benda Kecamatan Seyegan” karya siswa SMA Negeri 1 Seyegan sebagai juara harapan kedua, dan  “Ulet dan Alotnya Jadah Tempe Kaliurang” karya siswa MAN 4 Sleman sebagai juara harapan ketiga. Selain itu untuk Sutradara terbaik diraih oleh Richadus Krisna Dewandaru  siswa SMA Kolese De Britto  dalam film “Salimar” dan Editor terbaik diraih oleh Muhammad Alam siswa dari SMK Negeri 1 Godean dalam film “Kasoran”. Kegiatan yang bersumber dari dana keistimewaan ini di ikuti sebayak 28 kelompok.

Pemberian Penghargaan hasil karya terbaik dan sutradara serta editor terbaik lomba Film  Film Indie Dokumenter Kebudayaan Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat se-Kabupaten Sleman, dilaksanakan Sabtu, 26 Oktober 2019 di Pendapa Studio Alam Gamplong, Desa Wisata Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.

Maksud dan tujuan diselenggarakannyakegiatan tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi yang ada ditingkat siswa siswi SMA/SMK/MA dan Sederajat, serta sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan warisan budaya khususnya warisan budaya tak benda, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dalam rangka beraktifitas dan berkreasi dalam bingkai kompetisi di kalangan siswa siswi SMA/SMK/MA dan Sederajat. selain itu juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung. Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.