Sanggar Kembang Sakura Sabet Juara pertama dalam Festival Langen Carita
- home //
- Sanggar Kembang Sakura Sabet Juara pertama dalam Festival Langen Carita
Sanggar Kembang Sakura Sabet Juara pertama dalam Festival Langen Carita
Sleman – Penyelenggaraan Festival Langen Carita Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2018 di Halaman Parkir Utara Lapangan Denggung berlangsung selama sehari Senin (20/8) menampilkan 3 garapan. Festival ini dilanjutkan pengumuman juara Festival yang diikuti tiga peserta dari masing- masing 3 tuti yaitu perwakilan Sleman Barat diwakili Kecamatan Godean, Sleman Tengah diwakili Kecamatan Mlati dan Sleman Timur. diwakili Kecamatan Kalasan.
Dalam penyelenggaraan kali ini, Kecamatan Mlati dengan Sanggar Kembang Sakura mampu memukau dewan juri dan penonton. Membawakan lakon “Aji Saka” dan berhasil mengumpulkan nilai 1.228 poin, menjadikan Mlati keluar sebagai juara pertama.
Lakon ini bercerita tentang Aji Saka yang ingin membunuh Raja Kerajaan Medang Kamulan. Hal ini disebabkan karena Raja yang bernama Prabu Dewata Sengkar sangat jahat dan sering memakan daging manusia. Itulah kenapa Aji Saka ingin menghentikan kekuasaan Prabudewata Sengkar. Aji Saka menawarkan diri sebagai mangsa Prabu Dewata Sengkar dan dengan mengajukan syarat meminta imbalan tanah seluas surban yang Aji Saka kenakan. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Aji Saka, surban tersebut dapat menutupi seluruh wilayah kerajaan Medang Kamulan dan melilit Prabu Dewata Sengkar hingga Tewas.
Salah seorang dewan juri, Wiwiek Diaani Wijayanti S.Sn, memberikan apresiasi kepada seluruh penampil yang ikut berpartisipasi. Baginya, semua telah menampilkan garapan secara maksimal. Ia pun memberikan acungan jempol kepada penampilan istimewa dari Kecamatan Mlati dan Godean yang menjadi juara pertama dan kedua.
Menurutnya, pemahaman cerita, penghayatan, gerak tari, dan intonasi dari kontingen Mlati lebih baik ketimbang peserta lain. Aspek lain yang menjadi penilaian adalah bagaimana sebuah pertunjukan dapat menghibur penonton. “Kami, juri juga sebenarnya mewakili penonton,” tutur Wiwiek.
Ia mengatakan penyelenggaraan Festival Langen Carita oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman ini harus dilanjutkan. “Ini kan bagian dari pelestarian budaya dan pembinaan untuk mereka yang masih muda, sehingga harus dirutinkan,” tambah wanita yang juga seorang seniman itu.
Wiwiek berharap setiap masyarakat lebih peduli lagi terhadap budaya, terutama budaya Jawa. Baginya, masyarakatlah yang menjaga dan melestarikan budaya. “Contoh menjaga dan melestarikan budaya yang paling sederhana adalah dengan menonton pertunjukan seni,” jelasnya.
Kepala Seksi Pengambangan Kesenian Arief Bowo Laksono S.Sn mengimbau kepada para pemenang agar terus meningkatkan kualitas dan jangan mudah berpuas diri. “Kalaupun menang harus tetap rendah hati,” harapnya.