Selamat Memperingati Hari Tari Dunia
- home //
- Selamat Memperingati Hari Tari Dunia
Selamat Memperingati Hari Tari Dunia
Tanggal 29 April dinyatakan sebagai Hari Tari Dunia. Sehubungan dengan hal tersebut Kamis, 29 April 2021 merupakan momen untuk memperingati Hari Tari Dunia. Adapun dasar dari penentuan Hari Tari Dunia tersebut adalah sejak dicanangkan pada tahun 1982 oleh Lembaga Tari Internasional Counseil Internasional de la Danse (CID). Tujuannya adalah untuk mengajak seluruh warga dunia untuk berpartisipasi menampilkan tarian tarian di negara mereka.
Salah satu tarian folklasik atau tari rakyat yang berasal dari Kabupaten Sleman adalah Tari Badui. Tari Badui merupakan tari religi, setelah mengalami modifikasi dan diselaraskan dengan tradisi dan kebudayaan, maka dikenal Tari Badui ini sebagai tari rakyat Sleman. Tari Badui juga merupakan salah satu dari warisan budaya Takbenda Indonesia dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang telah mendapatkan penetapan sejak tahun 2017 dan masuk dalam domain Seni Pertunjukan, jika mengacu pada konvensi UNESCO Tahun 2003 Convention for the safeguarding of Intangible Cultural Heritage, yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang pengesahan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage.
Tari Badui adalah salah satu jenis seni sholawatan yang lahir di kawasan pedesaan. Tari ini berisikan puji pujian pada Nabi Muhammad SAW, pementasan Tari Badui pada awalnya hanya dilakukan dalam rangkaian upacara peringatan Maulud Nabi SAW, namun saat ini Badui berkembang untuk hiburan. Tari Badui ditarikan oleh delapan orang penari laki-laki. Tari ini sangat dinamis diiringi dengan beduk atau jidur dan rebana, alunan musik dengan vokal tradisional khas badui sangat memberi nuansa pada seni tradisional kerakyatan. Selain instrumen musik daerah, Tari Badui juga diiringi alunan vokal dalam bentuk lagu yang dibawakan secara bergantian antara penari dan vokalis bersama dengan penabuh instrumen bersaut-sautan.
Fungsi dan makna dari Tari Badui ini selain sebagai salah satu sarana penyebaran agama Islam pada zaman dahulu, saat ini juga berperan sebagai sarana hiburan masyarakat. Kostum yang digunakan oleh penari Badui terdiri dari: peci turki berwarna merah (panigoro) atau kuluk temanten berwarna merah dan ada kucirnya; baju atau kemeja lengan panjang; rompi; celana Panji; kain (rampekan) stagen dan ikat pinggang; kaos kaki; dan sepatu putih; para penari Badui juga membawa aksesoris berupa godo/gombel. (dv)